Monday, January 23, 2017

SAJAK : SEORANG GADIS YANG HATINYA POLOS PUTIH BERASAL DARI IPANEMA

(Sumber Gambar : Couples Counseling Center)

I.
Dahulu kau suka berbaring di atas padang rumput sambil menghitung gemawan yang berlari bebas di angkasa. Pawana yang melukis corak-corak makhluk fantasi dari igauanmu sering dilihat menari dengan alunan syukur yang terpancut dari bibir mulusmu. Jemarimu sering terpaku dan merapat setiap kali kau mencemar duli di bawah kaki Kristus yang mendepa tangannya untukmu.

Benar, takdir tidak pernah berlaku adil kepadamu. Namun butiran tasbih di tanganmu masih lagi melincir dengan derasnya seperti selalu. Tiap apa yang memperlakukan senja padamu, kau hadiahkan dengan megahnya cahaya mentari.

II.
Malar segar sekali keperitan itu. Seolah-olah ada jaket kalis peluru yang dipakainya, melindungi kegelisahan yang akan dihadiahkan kepadamu lagi.

Jelas dan teramat benderang sekali. Setiap paluan genderang yang terlibas, kau harungi dengan keterpaksaan. Entah bilakah ianya akan berakhir. Soalan begitu membuatkan dirimu terasa bodoh, setiap kali kau ungkapkan di fikiran.

Ayah dan bondamu telah lama melenyapkan setiap sisa-sisa memori tentang dirimu dari dalam kotak bermelodi mereka. Bermula dengan pejalnya semangat yang berkilau. Kini tersejat menjadi haba-haba dosa yang mudah berlalu pergi. Mereka menghumbanmu ke dalam celahan kangkang yang menjadikan dirimu berkepak seperti kupu-kupu zulmat.

Mungkinkah terlewat sudah bagimu untuk menyelamatkan diri menggunakan juntaian wahyu yang sering terlepas dari genggamanmu?

III.
Ketika kau melalui saat-saat Rigor Mortis itu, masih terngiang bunyi picu pistol yang telah menamatkan segala kesempitanmu. Ranjangmu kini adalah kumbahan nista yang melekit pada lantai-lantai pembentung. Deruan bendalir hanyir yang menutup pejam matamu kini sama sekali tidak mampu menamatkan segala yang terluah di alam nyata. 

Berehatlah sepuasnya sekarang, sayang. Mungkin doamu termakbul di kala kau menunggu saat maut menghantar bungkusan hadiah setiap kali datangnya malam sebelum Hari Natal. 

Eu Te amo.

(Hasil Karya : Adi Herman)

2 comments:

  1. Ko sebut rigor mortis aku teringat cite cina tajuk rigor mortis..hehe
    Sajak terbaik bro

    ReplyDelete
  2. fuhh.. cantik awek kat dalam gambar tuhh

    ReplyDelete

silakan memberi sebarang komen...whether it's good or bad

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...